Tasyakuran dan Tahlil Bersama Peringati Harlah Ke-5 PAC IPNU IPPNU Kedungdung

Pcipnuippnusampang- Kedungdung, Ahad (26/10/2025) –Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kedungdung sukses menyelenggarakan acara Tasyakuran dan Tahlil Bersama dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) mereka yang ke-5 tahun. Acara khidmat ini berlangsung lancar di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kedungdung, dihadiri oleh sejumlah pengurus dan kader, menandai lima tahun perjalanan organisasi pelajar Nahdlatul Ulama di tingkat kecamatan tersebut.

Dalam sambutannya, Rekan Moh. Helmi SN selaku Ketua IPNU Kedungdung berbagi sekelumit kisah perjuangan awal mula terbentuknya kembali PAC IPNU IPPNU di Kecamatan Kedungdung. Beliau menjelaskan bahwa meskipun PAC sudah pernah ada, sempat terjadi kevakuman selama beberapa tahun. Upaya pembentukan ulang yang menjadi tonggak Harlah ke-5 ini dimulai pada tanggal 20 Oktober 2020 di kediaman Rekan Abdul Wahed. Bersama Rekanita Rukyatul Ainil Jamil, Rekan Wahyudi, Rekanita Khoirotun, dan beberapa rekan-rekanita lainnya, mereka menjadi pelopor yang berhasil menghidupkan kembali dan membentuk kepengurusan PAC IPNU IPPNU Kedungdung pada kala itu.

Senada dengan upaya revitalisasi tersebut, Ketua IPNU Kedungdung juga menyampaikan harapannya yang besar agar PAC IPNU IPPNU Kedungdung tidak kembali mengalami kevakuman. “Mudah-mudahan oleh Allah SWT. tidak di vakumkan lagi, serta diberikan Generasi yang memumpuni dalam menjaga dan merawat IPNU IPPNU Kedungdung,” ujar Helmi, menekankan pentingnya regenerasi dan komitmen kader dalam kesinambungan organisasi di masa depan.

Lebih lanjut, Rekan Helmi menyampaikan mengenai kebijakan tegas yang akan diambil dalam waktu dekat demi menjaga efektivitas organisasi, yaitu rencana untuk mereshuffle pengurus yang tidak aktif. Ia menjelaskan bahwa rencana ini telah dikoordinasikan dengan Sekretaris dan Bendahara, dan akan dilanjutkan kepada Badan Pengurus Harian. Proses *reshuffle* ini tidak akan dilakukan serta merta, melainkan pengurus yang bersangkutan akan diberi kesempatan selama satu bulan untuk memperbaiki kinerjanya.

Penegasan Ketua IPNU ini menunjukkan komitmen untuk menjaga roda organisasi tetap berjalan optimal. "Kalau selama satu bulan ini tetap kinerjanya (tidak aktif) akan kami reshuffl, termasuk saya pribadi. Saya tidak mau pilih kasih, siapapun yang tidak aktif akan kami reshuffle," tegasnya. Helmi menyatakan bahwa kebijakan ini mutlak diperlukan demi keberlangsungan dan kesehatan Organisasi, memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam kepengurusan dapat berkontribusi secara maksimal.

Pewarta : Putri

Penulis : Zeinal Abidin

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.